Ilmu Budaya Dasar
Manusia Dan Penderitaan
Nama : Emirza Mahendra
NPM : 53414559
Kelas : 1IA17
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Rasa
Sakit
Rasa
sakit adalah rasa yang dirasakan atau dialami oleh penderita dan setiap manusia
akan selalu mengalaminya. Rasa sakit dan siksaan merupakan rentetan sebab
akibatnya. Karena ada siksaan orang merasa sakit, dan karena merasa sakit orang
menderita. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari rasa sakit, misalnya timbul
rasa kasihan terhadap penderita, adanya rasa keprihatinan manusia, rasa sosial,
dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dll.
Sumber
Penderitaan
Bila
kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sumber penderitaan, maka penderitaan
manusia dapat diperinci sebagai berikut:
1.
Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk dapat diperbaiki dan
manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
2.
Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Dalam mengatasi penderitaan ini
manusia dapat berusaha dengan kesabaran, tawakal, dan optimisme.
3.
Terhadap
orang lain
Perbuatan buruk manusia dapat
menimbulkan derita bagi orang lain yang sangat mengganggu phyisik dan
phisikologi orang yang menderita.
4.
Terhadap
alam lingkungan
Perbuatan buruk manusia terhadap alam
lingkungan juga menjadi penyebab penderitaan bagi manusia lainnya, tetapi
sayang manusia tidak mau menyadari perbuatannya itu.
CARA
MENGATASI PENDERITAAN
Penderitaan
yang sudah menjadi takdir atau pun nasib kita sebenarnya bisa kita hindari
karena yang membuat hidup kita menderita adalah perbuatan yang kita lakukan.
Penderitaan bisa kita atasi dengan cara :
- memulai sesuatu hal dengan hal yang baik, dengan cara ini penderitaan bisa kita hindari karena dengan berbuat baik nasib kita bisa berubah sesuai dengan perbuatan yang telah kita lakukan.
- lebih mendekatkan diri pada Tuhan, dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai dengan jalan dan seturut dengan perintahNya. Penderitaan kita bisa berkurang jika selalu mendekatkan diri pada yang kuasa.
- jalani hidup dengan optimis, dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera berlalu karena adanya suatu motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah terjadi dalam hidup ini.
CONTOH
KASUS
JAKARTA, Jaringnews.com - Kasus kekerasan terhadap TKI di
Malaysia kembali terjadi. Kali ini, justru lebih parah. TKI berinisial SN, 25
tahun, yang bekerja sebagai pelayan restoran di Negara Bagian Pulau Penang,
Malaysia, diperkosa oleh tiga polisi setempat, belum lama ini.
Setelah diperkosa, SN sempat diancam oleh para pelaku agar tidak melaporkan pemerkosaan yang menimpanya. Namun permintaan itu tidak digubris korban. Akhirnya, dia mengadu kepada Lau Chiek Tuan, politikus Barisan Nasional di Bukit Mertajam, Pulang Pinang. Lau segera melapor kepolisian.
Setelah diperkosa, SN sempat diancam oleh para pelaku agar tidak melaporkan pemerkosaan yang menimpanya. Namun permintaan itu tidak digubris korban. Akhirnya, dia mengadu kepada Lau Chiek Tuan, politikus Barisan Nasional di Bukit Mertajam, Pulang Pinang. Lau segera melapor kepolisian.
Kasus ini tentunya menambah panjang deretan penderitaan TKI yang bekerja di Malaysia.
Terkait hal ini, anggota Komisi I DPR Ahmed Zaki Iskandar turut mengecam keras kasus pemerkosaan tersebut. Menurutnya, pemerintah Indonesia harus segera bersikap untuk mendesak pemerintah Malaysia agar menegakkan hukum secara adil terhadap kasus itu. "Pemerintah Malaysia harus menghukum pelaku sesuai ketentuan yang berlaku di sana," ujar dia kepada Jaringnews.com di Jakarta, Senin (12/11).
Untuk memastikan proses penegakan hukum berjalan adil, sambung dia, aparat pemerintah Indonesia di sana seperti KJRI Pulau Penang dan KBRI Kuala Lumpur, harus mendampingi korban dan terus memberikan perlindungan hukum.
"Pemerintah harus bekerja keras agar akses mendapat perlakukan
hukum yang adil bagi buruh migran kita lebih terbuka," ucap politikus
Golkar ini.
Lebih lanjut Zaki mengatakan, pemerintah Indonesia sebaiknya segera
membuat nota protes kepada pemerintah Malaysia. Sebab, kasus kekerasan terhadap
TKI terus berulang dan sepertinya tidak ada upaya pencegahan.
"Saya kira, dalam nota protes, pemerintah Indonesia harus
mendorong agar pemerintah Malaysia meminta maaf terhadap kelakuan aparat
kepolisian yang telah memperkosa TKI," pungkas dia.
Judul: Sengsara Membawa Nikmat
Pengarang : Tulis Sutan Sati
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun: 1929
Pengarang : Tulis Sutan Sati
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun: 1929
Sinopsis
Sore hari Midun bersama Maun ingin melihat permainan sepak raga di pasar. Midun pun ikut bermain. Kacak selalu mengincar raga kepada Midun. Kacak memang sangat membenci Midun. Kacak kalah dan malu sendiri. Kabar perkelahian itu menyebar di kampung. Pak Midun, ayah Midun memang menyuruh anaknya untuk belajar silat kepada Pendekar Sutan dan setelah itu kepada Haji Abbas. Suatu hari Pak Inuh mantan orang sakti namun gila, lolos dari kurungannya dan mengamuk di pasar. Midun yang kebetulan ada di situ langsung menghentikannya. Namun Kacak menghasut Midun. Midun dihukum enam hari untuk bekerja di kantor dan memberi makan kuda.
Sore hari Midun bersama Maun ingin melihat permainan sepak raga di pasar. Midun pun ikut bermain. Kacak selalu mengincar raga kepada Midun. Kacak memang sangat membenci Midun. Kacak kalah dan malu sendiri. Kabar perkelahian itu menyebar di kampung. Pak Midun, ayah Midun memang menyuruh anaknya untuk belajar silat kepada Pendekar Sutan dan setelah itu kepada Haji Abbas. Suatu hari Pak Inuh mantan orang sakti namun gila, lolos dari kurungannya dan mengamuk di pasar. Midun yang kebetulan ada di situ langsung menghentikannya. Namun Kacak menghasut Midun. Midun dihukum enam hari untuk bekerja di kantor dan memberi makan kuda.
Suatu petang Midun meyelamatkan
Katijah istri Kacak karena terseret banjir ketika mandi di sungai. Kacak geram,
Midun dihina dan ketika Kacak menyerangnya. Perkara ini diketahui kepala
penghulu dan Tuanku Laras. Midun disidang dan dijatuhi hukuman untuk ronda
malam. Midun mendapat bantuan dari keluarganya, mereka berinisiatif untuk ronda
bersama. saat ronda terakhir, rombongan ronda melihat ada pencuri di rumah
istri Kacak. Midun dan Pendekar Sutan menangkap dua pencuri, satu pencuri
lainnya lolos. Kasus ini diketahui Tuanku Laras, sayangnya kasus ini tidak
diungkap.
Di Bukit tinggi akan diadakan pacuan kuda dan sebelumnya akan diadakan pasar malam. Midun dan Maun pergi melihatnya. Namun pada hari terakhir mereka diserang orang. Orang itu adalah Lenggang dan kawan-kawannya. Malang nasib Midun, ia harus berurusan dengan pihak berwajib karena dituduh melakukan perkelahian. Midun dijatuhi hukuman enam bulan penjara di Padang dan Lenggang dihukum setahun penjara. Midun harus berpisah dengan orang yang dicintainya. Ketika perjalan ke Padang, Midun diantar opas yang bernama Gempa Alam. Orangnya baik memberi arahan bagaimana harus bersikap ketika di penjara nanti.
Di Bukit tinggi akan diadakan pacuan kuda dan sebelumnya akan diadakan pasar malam. Midun dan Maun pergi melihatnya. Namun pada hari terakhir mereka diserang orang. Orang itu adalah Lenggang dan kawan-kawannya. Malang nasib Midun, ia harus berurusan dengan pihak berwajib karena dituduh melakukan perkelahian. Midun dijatuhi hukuman enam bulan penjara di Padang dan Lenggang dihukum setahun penjara. Midun harus berpisah dengan orang yang dicintainya. Ketika perjalan ke Padang, Midun diantar opas yang bernama Gempa Alam. Orangnya baik memberi arahan bagaimana harus bersikap ketika di penjara nanti.
Sesampai di penjara, Midun diadu
dengan Si Ganjil, orang yang paling ditakuti dari para terpidana. Si Ganjil
rebah seketika dan kalah. Di penjara itu Midun disiksa oleh para penjaga.
Beruntung Midun diselamatkan oleh Turigi. Mereka berdua sudah seperti bapak
anak. Di penjara Midun juga bertemu dengan Lenggang. Dengan hati yang tulus
mereka saling meminta maaf dan Lenggang menceritakan akal busuk Kacak. Berawal
ketika menyapu jalan saat menjalankan tugas dari tahannn, Midun menemukan
sebuah kalung berlian. Dengan hati yang baik Midun mengantarkan kepada
pemiliknya. Pemiliknya seorang gadis cantik. Sebagai balas budi, gadis yang
bernama Halimah itu setiap hari selalu mengantar makanan untuk Midun.
Halimah tidak lagi mengantar
makanan. Ternyata ibunya sakit dan hari berikutnya meninggal. Nenek yang
biasanya menemani Halimah, memberi sepucuk surat kepada Midun. Midun diharapkan
membantu Halimah melarikan diri karena nyawanya terancam. Halimah berhasil
diselamatkan. Midun dan Halimah kemudian pergi ke Bogor. Mereka akan mencari
ayah kandung Halimah. Sebelum pergi Midun lebih dulu menulis surat dalam bahasa
arab untuk keluarga.
Di dalam kapal Midun dan Hamid saling menyimpan rasa cinta. Mereka semakin akrab. Sesampainya di tujuan, mereka berhasil menemukan ayah kandung Halimah. Midun sebenarnya ingin menyatakan perasaannya kepada Halimah dan ayahnya perihal keinginannya memperistri Halimah. Namun, Midun lebih memilih menyampaikan lewat surat kepada Halimah. Midun ingin mencari uang dulu untuk masa depan.
Di dalam kapal Midun dan Hamid saling menyimpan rasa cinta. Mereka semakin akrab. Sesampainya di tujuan, mereka berhasil menemukan ayah kandung Halimah. Midun sebenarnya ingin menyatakan perasaannya kepada Halimah dan ayahnya perihal keinginannya memperistri Halimah. Namun, Midun lebih memilih menyampaikan lewat surat kepada Halimah. Midun ingin mencari uang dulu untuk masa depan.
Midun pergi ke Betawi dan
berkenalan dengan Syekh Abdullah al-Hadramut. Suatu hari Midun ingin berniaga
sendiri dan ia meminjam uang sampai dua kali kepada orang yang baru dikenalnya
itu. Midun terkejut bukan main, Syekh Abdullah ternyata memberi bunga. Midun
tidak mau membayarnya, akibatnya ia dipenjara. Sementara itu di kampung, ayah
Midun sakit keras karena selalu teringat Midun. Pak Midun meninggal dunia.
Menurut adat Minangkabau harta Pak Midun harus dimiliki oleh saudara
kemenakannya bukan pada anak istrinya. Ibu Midun dan adik-adik Midun jatuh
miskin. Sementara adik perempuan Midun menikah dengan Maun.
Midun akhirnya bebas, uang yang
ia punya terpaksa dibayarkan kepada Syehk Abdullah. Nasib mujur akhirnya datang
ketika suatu hari Midun menyelamatkan seorang anak dari amukan seorang serdadu.
Oleh orang tua anak itu Midun diminta untuk bekerja dikantor sebagai juru tulis
dan mata-mata. Kebetulan Midun sudah pandai menulis.Ayah anak itu adalah
Hoofdcommissaris, karena kerja Midun yang cekatan dan beberapa kali membongkar
sindikat penjual candu akhirnya Midun diangkat menjadi mantri polisi. Midun
juga mendapat penghargaan dari pemerintah. Selanjutnya Midun melangsungkan
pernikahana dengan Halimah. Tetapi Midun harus pergi ke Medan untuk menjalankan
tugas, ia diminta untuk menyelidiki kasus penyelundupan candu.
Suatu hari Midun melihat seorang
jongos yang mirip adiknya dan ternyata benar itu adalah Manjau. Midun dan
adiknya kemudian pergi ke Bogor. Midun mendapat kabar gembira, setelah mendapat
surat bahwa ia diangkat menjadi asisten Demang di daerah asalnya. Midun
sekeluarga pergi ke Bukit Tinggi. Mereka lebih dulu menginap di rumah teman
Halimah karena Midun mewakili demangnya untuk rapat besar. Tanpa disangka Midun
bertemu dengan Kacak, Kacak pun sontak ketakutan melihat Midun. Kacak malu atas
perbuatannya dulu.
Setelah tugas itu selesai, Midun
sekeluarga dan Manjau pergi ke kampung. Mereka disambut isak tangis keluarga.
Haji Abbas dan Pendekar Sutan bangga atas keberhasilan Midun. Beberapa hari
kemudian, Midun dijadikan penghulu, bergelar Datuk Paduka Raja. Sementara Kacak
ditangkap pihak berwenang karena telah menggelapkan uang. Kacak dihukum dua
tahun penjara dan di buang ke Padang.
http://kampoeng-it.blogspot.com/2012/06/pengertian-penderitaan-penderitaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar