Minggu, 27 Maret 2016

Pengantar Web Science - Tugas 1

Nama               : Emirza Mahendra
NPM                : 53414559
Kelas                : 2IA01
Mata Kuliah    : Pengantar Web Science


Apa itu Web Science ?
Pada posting kali ini saya akan membahas sekilas tentang Web Science.

Menurut Wikipedia adalah sebagai berikut:

(Dalam Bahasa Inggris)
Web science is the study of large-scale socio-technical systems, such as the World Wide Web. It considers the relationship between people and technology, the ways that society and technology co-constitute one another and the impact of this co-constitution on broader society. Web Science is inherently interdisciplinary and combines research from disciplines as diverse as sociology, computer science, economics and mathematics.

(Dalam Bahasa Indonesia)
Ilmu web (web science) adalah kajian sistem sosio-teknis berskala besar seperti WWW. Bidang ini mempelajari hubungan antara manusia dan teknologi, bagaimana masyarakat dan teknologi berkembang bersama, serta dampak hubungan ini terhadap masyarakat yang lebih luas. Ilmu web merupakan bidang antardisiplin yang menggabungkan penelitian dari berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, ilmu komputer, ekonomi, dan matematika.


The general approach of Web Science is to understand that the Web is not a thing or object, but rather a continuously changing large-scale structure that is dependent on both emerging protocols and core standards and protocols — such as URIs, HTML and HTTP. Typical components of Web science includes computer science, Web engineering, mathematics, physics, sociology, media and economics.
Penemu situs web adalah Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee, sedangkan situs web yang tersambung dengan jaringan pertamakali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika merancang situs web adalah untuk memudahkan tukar menukar dan memperbarui informasi pada sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) mengumumkan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh publik.


Situs web biasanya ditempatkan pada server web. Sebuah server web umumnya telah dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak khusus untuk menangani pengaturan nama ranah, serta menangani layanan atas protokol HTTP yang disebut sebagai Server HTTP (bahasa Inggris: HTTP Server) seperti Apache HTTP Server, atau Internet Information Services (IIS).

Sumber:

Makalah Karangan Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Tidak Ilmiah

BAHASA INDONESIA 2
KARANGAN ILMIAH
NON-ILMIAH DAN TIDAK ILMIAH



Disusun oleh:
Kelompok 3 [2IA01]
                                CHRISCEL NOVIAN                                   52414375       
                        EMIRZA MAHENDRA                                53414559
                        FUAD AJI PRATOMO                                  54414397
                        INDRA ARIANGGI S                                   55414290
                        RIZKA YULIA SUKMA                               59414595


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang akan mengulas materi mengenai Karangan Ilmiah, Non-ilmiah, dan Tidak Ilmiah. Makalah ini merupakan salah satu wujud tugas dalam mata kuliah Bahasa Indonesia 2 yang terdapat pada semester 4 jurusan Teknik Informatika di Universitas Gunadarma.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ariyanto selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 2 dikelas 2IA01. Kami sebagai penyusun makalah ini juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini sehingga dapat selesai pada waktu yang telah ditetapkan.
Pada akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran positif yang bersifat membangun mengenai materi dan cara penyajian yang disajikan dalam makalah ini guna memperbaiki mutu makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk kita semua. Amin.

                                                                       Depok, 20 Maret 2016

      
                                                                                                       Penyusun


DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................... ii
Daftar isi...................................................................................................... iii
Bab I: Pendahuluan
       1.1. Latar Belakang................................................................................ 1
       1.2. Rumusan Masalah........................................................................... 2
       1.3. Tujuan Penulisan............................................................................. 2
       1.4. Manfaat Penulisan........................................................................... 2
Bab II: Landasan Teori
       2.1. Pengertian Karangan........................................................................ 3
       2.2. Macam, Sifat, dan Bentuk Karangan............................................... 3
       2.3. Ciri-Ciri Karangan Ilmiah................................................................ 4
       2.4. Ciri-Ciri Karangan Non-Ilmiah........................................................ 5
       2.5. Ciri-Ciri Karangan Ilmiah Populer................................................... 5
Bab III: Pembahasan................................................................................... 7
Bab IV: Penutup.......................................................................................... 23
        4.1. Kesimpulan.................................................................................... 23
        4.2. Saran.............................................................................................. 23

Daftar Pusataka.......................................................................................... 24



BAB I
PENDAHULUAN


  1.1            Latar Belakang
Pada umumnya karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan     komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi suatu  kesatuan yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga dapat terbentuk suatu karangan. Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan perasaan pengarang dalam satu kesatuan yang utuh.
Karangan dapat dibedakan menjadi karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan ilmiah populer. Karangan ilmiah ialah karangan yang menyajikan fakta umum yang sifatnya obyektif mengenai suatu hal yang ditulis menurut prosedur ilmiah. Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi, yang sifatnya subyektif mengenai suatu hal, yang datanya diperoleh sesuka hati tanpa melalui prosedur ilmiah, dan penulisannya tidak memenuhi ciri-ciri karangan ilmiah.
Pada intinya baik itu karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan ilmiah populer dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Lalu bagaimana cara membedakan satu sama lainnya akan dijelaskan dalam makalah ini.

  1.2            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasalahan yang bisa diangkat:
1.      Apakah yang dimaksud dengan karangan?
2.      Apa sajakah macam, sifat, dan bentuk karangan?
3.      Apa sajakah ciri-ciri dari karangan ilmiah, non-ilmiah, dan ilmiah populer?

  1.3            Tujuan Penulisan
            Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui macam, sifat, dan ciri-ciri karangan.

  1.4            Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1.      Mahasiswa dapat memahami tentang macam, sifat, dan ciri-ciri karangan.
2.      Mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam pembuatan sebuah karangan.  




BAB II
LANDASAN TEORI


2.1               Pengertian Karangan
Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.
Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh, masing-masing dari paragraf tersebut  berisi  pikiran  utama  dan  diikuti  oleh  pikiran-pikiran  penjelas.  Sebuah paragraf  belum  tentu  dapat  berwujud  keseluruhan  karangan.  Namun,  sebuah paragraf  sudah  bisa  memberikan  suatu  informasi  kepada  pembaca  karena  ada kalanya  suatu  karangan  hanya  berisi  satu  paragraf saja sehingga dalam  karangan tersebut hanya berisi satu pikiran pokok.

2.2               Macam, Sifat, dan Bentuk Karangan
Macam-macam karangan dibedakan berdasarkan subjeknya, ada tiga macam karangan:
1.      Karangan ilmu pengetahuan alam kodrat.
2.      Karangan kesastraan dan ilmu pengetahuan humaniora.
3.      Karangan lain-lain.

Sifatnya yang dimiliki sebuah karangan ilmu pengetahuan, membedakannya lagi menjadi:
1.      Karangan ilmiah.
2.      Karangan non-ilmiah.
3.      Karangan tidak ilmiah

Bentuk karangan didasarkan pada dua hal, pertama berdasarkan pada subjek atau pokok bahasannya, karangan dapat berbentuk sebagai buku ilmu pengetahuan, makalah, jurnal, naskah seminar, laporan, tesis, disertasi, dan skripsi. Topiknya termasuk bidang ekonomi, sastra, budaya, politik, kimia alam, sejarah, dan sebagainya. Kemudian yang kedua berdasarkan cara-cara penuturannya, maka karangan ada tiga macam, yaitu karangan asli, karangan alih bahasa, dan karangan saduran.

2.3               Ciri-ciri Karangan Ilmiah
Secara ringkas ciri-ciri karangan ilmiah adalah sebagai berikut :
1.      Menyajikan fakta objektif secara sistematis.
2.      Cermat, tepat, dan benar.
3.      Netral, tidak mengejar keuntungan pribadi. Motivasi penulis hanya untuk memberitahukan tentang sesuatu. Penulis yang ilmiah tidak ambisius dan tidak berprasangka.
4.      Tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan.
5.      Ditulis secara tulus, dan memuat hanya kebenaran. Tidak memancing pentanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan.
6.      Menggunakan bahasa yang resmi.
7.      Tidak argumentatif.
8.      Tidak persuasif.
2.4               Ciri-ciri Karangan Non-Ilmiah
Ciri-ciri karangan non-ilmiah secara rinci dan ringkas dapat dijelaskan seperti berikut:
1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
2.      Fakta yang disimpulkan subyektif.
3.      Gaya bahasa konotatif dan popular.
4.      Tidak memuat hipotesis.
5.      Penyajian dibarengi dengan sejarah.
6.      Bersifat imajinatif.
7.      Situasi didramatisir.
8.      Bersifat persuasif.
9.      Tanpa dukungan bukti.

2.5              Ciri-ciri Karangan Ilmiah Populer
Ciri karangan ilmiah popular secara ringkas seperti berikut:
1.      Menyajikan fakta objektif secara sistematis.
2.      Menggunakan kata-kata sederhana.
3.      Gaya bahasanya tidak selalu formal, dan bahasanya sendiri selalu ‘personal’ dan aktif objektif.
4.      Pernyataan-pernyataan mudah dimengerti.
5.      Karangan pengetahuan populer tidak memuat hipotesis.
6.      Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada meragukan.
7.      Penyajian fakta objektif.
8.      Judul karangan pengetahuan populer informatif.
9.      Penjelasan tentang sesuatu situasi didramatisasikan melalui suatu cerita
10.  Penulis selalu menghimbau perasaan pembacanya agar pembacanya seolah-olah melihat atau mengalami sendiri situasi yang ditulisnya.



BAB III
PEMBAHASAN


Karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulisan yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya.
Dalam istilah “Karangan atau Karya Tulis” tersirat penulisan hasil observasi, baik hasil penelitian fisik, maupun hasil tinjauan pustaka, atau hasil imaginasi. Hasil observasi yang kemudian disimpulkan itu, sebagian besar adalah berupa pengetahuan alam yang konkret, yaitu pengetahuan di luar batin kita tentang fisik dunia kita ini, yaitu tentang segala apa yang kita lihat, dengar, raba, rasa, dan cium.
Menulis karangan adalah menulis usulan-usulan yang benar dan berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, atau kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan. Dalam karangan itu yang dimaksud dengan ‘pernyataan’ adalah pemakluman sesuatu hal yang disertai keterangan dan penjelasan secukupnya, sehingga memperlihatkan tentang kebenaran fakta yang mendasari pernyataan tersebut.
Menurut Jones (1960) karangan ilmu pengetahuan itu dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu karangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah (selanjutnya disingkat sebagai karangan ilmiah) dan karangan ilmu pengetahuan yang bersifat non-ilmiah (selanjutnya disingkat sebagai karangan non-ilmiah). Penggolongan ini berdasar atas sifat fakta yang disajikan dalam karangan itu, yaitu fakta umum atau fakta pribadi. Selain itu, karangan ilmu pengetahuan disebut ilmiah atau tidak ilmiah tergantung pada cara penulisannya. Apabila karangan ilmu pengetahuan, baik yang menyajikan fakta umum maupun yang menyajikan fakta pribadi itu ditulis tidak berdasarkan metodologi penulisan yang baik dan benar, maka karangan ilmu pengetahuan itu disebut karangan non-ilmiah.

Macam Karangan
            Menurut subjeknya karangan itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1.        Karangan Ilmu Pengetahuan Alam Kodrat
Isi karangan ilmu pengetahuan alam kodrat itu membicarakan sesuatu hal dalam bidang pengetahuan dari dunia fisik kita ini, baik yang bersifat alamiah rendah yaitu yang menyangkut kehidupan kita sehari-hari maupun yang bersifat ilmiah tinggi yaitu dalam pengetahuan teknik khusus. Karangan pengetahuan alam kodrat yang sengaja ditujukan kepada masyarakat umum, tetapi tetap bersifat ilmiah, yang membicarakan tentang hal-hal mengenai kehidupan sehari-hari biasa disebut karangan pengetahuan popular atau karangan ilmiah populer.
Karangan pengetahuan alam kodrat itu membicarakan segala hal konkret, ditulis berdasarkan fakta umum, yaitu tentang dunia fisik yang dapat kita lihat, raba, rasa, dan cium. Karangan-karangan itu berfungsi terutama sebagai pemberi-tahuan.

2.        Karangan Kesastraan dan Ilmu Pengetahuan Humaniora
Karangan dimaksudkan untuk menyentuh perasaan dan menggerakkan emosi , yaitu lebih banyak ditujukan kepada hati ketimbang pikiran. Jadi dalam karangan kesastraan itu selalu ada unsur penggerak emosi. Oleh karena karangan kesastraan itu terutama dimaksudkan untuk menggerakkan emosi pembacanya, maka karangan kesastraan itu termasuk karangan yang bersifsat non-ilmiah.
Disamping karangan tentang alam kodrat dan karangan kesastraan ada pula karangan yang membicarakan pengetahuan tentang fakta yang ada dalam batin atau jiwa orang yang disebut fakta pribadi. Fakta pribadi itu sifatnya abstrak, yaitu tentang segala apa yang dipikirkan oleh seseorang. Fakta yang dikemukakan dalam karangan semacam ini tidak dapat diperiksa benar tidaknya. Karangan demikian itu sering ditemukan dalam ilmu-ilmu humaniora (psikologi, ilmu pendidikan, dan sebagainya), dan digolongkan karangan yang bersifat non-ilmiah.

3.        Karangan Lain-Lain
Karangan yang berisi antara lain tentang ramalan, perdukunan, rahasia alam, kekuatan gaib seperti tenaga dalam, dan lain-lain peristiwa yang aneh-aneh yang memusingkan kepala serta tidak dapat dimengerti oleh orang-orang biasa. Karangan-karangan tersebut ditulis oleh orang-orang paranormal yang sebagian menyangkut bidang para-psikologi. Karangan-karangan tersebut mungkin dapat disebut karangan-karangan ilmu gaib.

Sifat Karangan Ilmu Pengetahuan
Menurut sifatnya karangan ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua :
1.        Karangan Ilmiah
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, yang dimaksud dengan karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karangan ilmiah selalu ditulis dengan bahasa yang kongkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum  yang dapat dibuktikan benar-tidaknya.
Istilah ‘populer’ dalam karangan ilmiah populer biasanya dipakai dalam karangan yang ditujukan untuk masyarakat umum. Bahan pembicaraan dalam karangan ilmiah populer itu biasanya berupa hal-hal tentang kehidupan sehari-hari, dan bukan hal-hal yang bersifat imiah tinggi.

2.        Karangan Non-Ilmiah
Yang dimaksud dengan karangan non-ilmiah ialah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Karangan non-ilmiah itu ditulis berdasar fakta pribadi, yaitu fakta yang ada pada diri seseorang, misalnya fakta yang disimpulkan dari data hasil kuesioner atau data hasil wawancara, dan sebagainya. Fakta-fakta itu sifatnya subjektif, berupa sesuatu yang dipikirkan responden atau penyimpul data. Oleh karena itu karangan pengetahuan yang ditulis berdasar kuesioner atau hasil tes-tes lainnya (dalam pendidikan) adalah karangan yang bersifat non-ilmiah, walaupun subjeknya ilmu pengetahuan dan metode pengumpulan data direncanakan secara ilmiah, serta diproses menurut statistika.

3.        Karangan Tidak Ilmiah
Karangan ilmu pengetahuan mungkin saja disebut tidak ilmiah. Karangan yang menyajikan fakta umum akan tetapi datanya diperoleh tidak melalui prosedur yang ilmiah, dan penulisannya tidak memenuhi ciri-ciri karangan ilmiah disebut karangan yang tidak ilmiah. Fakta yang disajikan berdasar data yang diperoleh tidak melalui prosedur ilmiah, sehingga validitas data diragukan. Dalam bidang kesastraan dan humaniora, baik fiksi maupun non-fiksi, dapat juga ditemukan karangan yang tidak ilmiah karena metode penulisannya tidak memenuhi persyaratan ilmiah.
Bentuk Karangan
Bentuk-bentuk karangan dapat dikelompokkan berdasarkan dua hal, pertama berdasarkan subjeknya  atau topik pembicaraannya dan berdasarkan cara-cara penturannya.
Berdasarkan subjek atau topik pembicaraannya karangan itu dapat berbentuk sebagai buku tentang suatu ilmu yang juga disebut buku ilmu pengetahuan, atau sebagai makalah (artikel) dan diterbitkan dalam berkala (jurnal), atau sebagai naskah untuk seminar, atau sebagai laporan, atau sebagai tesis, disertasi, dan skripsi. Topiknya termasuk bidang ekonomi, sastra, budaya, politik, kimia, matematika, alam, sejarah, dan sebagainya.
Berdasarkan cara-cara penuturanya, maka bentuk karangan dibedakan menjadi tiga macam :
1.        Karangan Asli
Karangan asli dapat ditulis dengan bahasa ibu atau bahasa lain berdasar fakta yang telah diuji kebenarannya. Cara penuturan dan gaya bahasanya mencerminkan jiwa dan kepribadian penulisnya. Gagasan-gagasan atau pendapatnya adalah asli, atau sebagian kecil saja yang diambil dari acuan. Karangan asli itu tidak ada duanya, dalam hal bentuk dan cara penuturannya, baik sebagian atau keseluruhan.

2.        Alih Bahasa atau Terjemahan.
Sebuah karangan dapat berbentuk suatu alih bahasa, yaitu alih bahasa dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Mengalih-bahasakan atau sering disebut menerjemahkan itu ada beberapa bentuk :
a.       Terjemahan kulit
Terjemahan kata demi kata, sifatnya dekat dengan aslinya tetapi maknanya menjadi samar-samar. Contohnya dari bahasa Inggris gone with the wind, yang harusnya bermakna hilang tiada bekas namun jika diterjemahkan kata demi kata menjadi pergi dengan angin.
b.      Terjemahan isi
Kata atau ungkapan diterjemahkan secara seimbang dalam hubungan yang wajar menurut struktur dan kaidah bahasa yang lain. Contohnya for your eyes only diterjemahkan hanya matamu yang melihatnya atau engkaulah saksinya.
c.       Terjemahan bebas
Tidak terikat pada kata demi kata, tetapi makna atau isi umumnya dialihkan ke bahasa lain dengan cara penuturan bebas. Bentuk dan gagasan sama, sifatnya agak jauh dari aslinya, makna jelas, kadang-kadang ada pendapat yang berbeda dari aslinya.

3.        Saduran
Menyadur ialah mengubah suatu karangan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain atau dalam bahasa yang sama. Saduran itu berbeda dari terjemahan. Dalam karangan saduran jelas nampak cara penuturan yang berbeda, bentuk berbeda, gagasan-gagasan sama, kejelasan makna tergantung kemampuan penyadur. Saduran berbeda dengan karangan aslinya.

Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Fakta yang disajikan dalam karangan ilmiah itu adalah fakta umum, yaitu fakta yang dapat dibuktikan benar tidaknya. Tidak semua fakta umum itu bersifat ilmiah, namun dapat dipakai untuk bahan dasar penulisan ilmiah. Contoh fakta umum yang tidak bersifat ilmiah adalah :
1.      Kursi-kursi di dalam ruang sidang itu diatur berderet lima-lima.
2.      Sehelai daun manga jatuh di depan rumah saya.
Kebenaran fakta itu dapat dibuktikan oleh siapapun, tetapi fakta-fakta itu tidak dapat dipakai untuk mendasari penyusunan suatu pernyataan atau kesimpulan. Contoh-contoh fakta umum yang bersifat ilmiah adalah :
1.      Setetes air itu terdiri dari sejumlah molekul air yang tiap molekul terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom aksigen.
2.      Bengawan Solo bermata-air di Pegunungan Seribu dan bermuara di Laut Jawa.

Dengan menggunakan fakta-fakta umum bernilai ilmiah dapat disusun pernyataan ilmiah. Contoh: Jumlah sudut sebuah segitiga itu adalah 180 derajat. Dengan dasar pengetahuan itu kita dapat membuat pernyataan bahwa: Jumlah sudut-sudut suatu segitiga adalah sama dengan jumlah dua sudut siku-siku.
Karangan ilmiah memiliki ciri-ciri tersendiri yang dapat membedakannya dengan karangan non-ilmiah. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik
2.      Penulisnya cermat, tepat, dan benar, serta tulus. Tidak memuat terkaan. Pernyataan-pernyataan tulus tanpa mengingat efeknya.
3.      Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak padanya. Motivasi penulis hanya untuk memberitahukan tentang sesuatu. Penulis yang ilmiah tidak ambisius dan tidak berprasangka.
4.      Karangan yang ilmiah itu sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis terkendali, secara konseptual dan prosedural.
5.      Karangan ilmiah itu tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan. Karangan ilmiah menyajikan sebab-musabab dan pengertian. Kata-katanya mudah diidentifikasi. Alasan-alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi, dan bukan ajakan.
6.      Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam hipotesis kerja.
7.      Ditulis secara tulus, dan memuat hanya kebenaran. Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan.
8.      Karangan yang ilmiah itu tidak argumentif. Karangan yang ilmiah itu mungkin mencapai kesimpulan, tetapi penulisnya membiarkan fakta berbicara sendiri.
9.      Karangan yang ilmiah itu tidak persuasif, yang dikemukakan fakta dan aplikasi hukum alam kepada problem spesifik, mengemukakan keyakinan itu sukar, tetapi keyakinan itu sendiri tidak ilmiah. Tujuan karangan yang ilmiah itu benar untuk mendorong pembaca merubah pendapat, tetapi tidak melalui ajakan, argumentasi, sanggahan dan protes, tetapi membiarkan fakta berbicara sendiri.
10.  Karangan yang ilmiah itu tidak melebih-lebihkan sesuatu. Dalam karangan yang ilmiah hanya disajikan kebenaran fakta, oleh sebab itu memutar-balikkan fakta akan menghancurkan tujuan penulisan karangan ilmiah. Melebih-lebihkan sesuatu itu umumnya disebabkan oleh motif mementingkan diri sendiri.

Selain memiliki ciri-ciri seperti yang telah dikemukakan diatas, sebuah karangan ilmiah memiliki sifat-sifat tertentu, dan berdasarkan sifatnya karangan ilmiah ada empat macam :
1.      Non-teknis konkret
Ciri-ciri karangan non-teknis konkret adalah sebagai berikut: informatif, bernada populer tanpa definisi-definisi istilah yang spesifik, topiknya spesifik dan konkret, tanpa ajakan emosional dan imaginatif, bahasa figuratif hanya dipakai untuk menghangatkan masalah, tersusun sistematis dan ditujukan kepada pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar.
2.      Teknis umum
Ciri-ciri karangan ilmiah teknis umum adalah sebagai berikut: informatif, kata-kata istilah teknis tanpa definisi, tidak mengejar keuntungan pribadi, tidak memuat penilaian tetapi meletakkan masalah secara umum, bersifat konkret, susunan dan nada normal, tidak ada ajakan emosional, ditujukan kepada pembaca berpengetahuan teknis.
3.      Abstrak formal
Ciri-ciri karangan ilmiah abstrak formal adalah sebagai berikut : rangkuman umum, informatif, non-teknis, tidak mengejar keuntungan pribadi, menyertakan informasi tentang pendapat-pendapat orang lain tetapi tanpa dukungan bukti, nada dan bahasanya formal, tidak ada ajakan emosional, isinya populer, dan istilah-istilah yang dipakai juga populer.
4.      Spesifik historis
Ciri-ciri karangan ilmiah spesifik historis adalah sebagai berikut: informatif, berdasar sumber sejarah, tanpa ajakan emosional, tidak mengejar keuntungan pribadi, tidak memuat penilaian, konkret dan spesifik, semi-teknis, bahasa dan susunannya diatur secara formal. Karena ciri-ciri inilah karangan sejarah yang ilmiah tidak termasuk karangan kesastraan.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Prosedur Karangan Ilmiah:
1.      Menetapkan masalah dan menentukan tempat obsevasi.
2.      Menyusun hipotesis.
3.      Menyusun rencana kerja/penelitian di lapangan.
4.      Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data di lapangan.
5.      Menganalisis dan menginterpretasikan data.
6.      Merumuskan simpulan dan atau teori.
7.      Melaporkan hasilnya.

Langkah-langkah Penyusunan Karangan Ilmiah:
Dalam penyusunan karangan sebaiknya dimulai dengan tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, dan tahap menarik kesimpulan.
1.      Tahap Persiapan
Dalam tahap ini dilakukan:
a.       Menentukan pokok permasalahan/pemilihan topik.
(1)   Topik menarik perhatian penulis
(2)   Topik singkat, tepat, dan jelas
(3)   Umum namun spesifik
b.      Menentukan judul.
(1)   Menarik perhatian pembaca
(2)   Sesuai dengan topik
(3)   Mencerminkan keseluruhan tulisan
c.       Membuat kerangka karangan.
Kerangka karangan merupakan rumusan tentang hal-hal yang akan disajikan. Rumusan ini hendaknya disusun seara sistematis sehingga bermanfaat bagi pembaca:
(1)   Sebagai pedoman kerja
(2)   Penuntun dalam mengerahkan tulisan menjadi sistematis
(3)   Alat penyimpanan gagasan/ide

2.      Tahapan Pengumpulan Data
Pada tahap ini semua bahan yang akan dilaporkan, dikumpulkan untuk diolah dan disusun lebih lanjut melalui:
a.       Studi pustaka
b.      Studi lapangan
c.       Observasi atau pengamatan
d.      Angket atau kuesioner
e.       Wawancara

3.      Tahapan Pengolahan Data
Setelah bahan-bahan terkumpul dan memadai, bahan-bahan diolah dengan cara mengklasifikasikan ke dalam kelompok tertentu kemudian dianalisis untuk disusun lebih lanjut. Pengelompokan didasarkan pada ciri kesamaan antara bahan yang satu dengan bahan yang lain.

4.      Tahap Penyuntingan
Pada tahap ini konsep yang telah disusun, diperiksa kembali untuk mencek apakah masih ada susunan yang belum tepat, bahasa yang belum benar, kata-kata yang belum lengkap. Setelah dipieriksa dan disusun kembali, tulisan ini diketik lagi secara rapi kemudian dijilid.


Jenis Karangan Ilmiah
1.      Laporan
Laporan adalah tulisan ilmiah yang berisikan suatu pokok bahasan yang sesuai dengan hal yang ditugaskan kepadanya (pelapor).

2.      Skripsi
Skripsi adalah tulisan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiwa program studi strata satu (S1) sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gear yang setaraf dengan tingkat sarjana (Drs., Ir., S.H., dll).

3.      Tesis
Tesis adalah tulisan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa program studi strata dua (S2) sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan untuk  memperoleh gelar setaraf dengan gelar pascasarjana (M.Pd., M.S., M.B.A., M.A,).

4.      Disertasi
Disertasi adalah tulisan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa program studi strata tiga (S3) sebagai syarat untuk memperoleh gelar yang setaraf dengan doktora;(Dr., Ph.D., dll)

Karangan Non-Ilmiah
Karangan pengetahuan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi. Yang dimaksud dengan fakta pribadi disini adalah fakta yang ada pada diri seseorang, atau yang ada dalam batin seseorang, sifatnya subjektif, berupa sesuatu yang dipikirkan. Contoh : ketika seseorang mewawancarai seorang responden dalam pengumpulan data, maka jawaban yang diberikan oleh responden itu sifatnya subjektif, karena data diperoleh dengan observasi yang sifatnya subjektif. Oleh karena itu karangan yang menyajikan data atau kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari data yang dikumpulkan melalui tanya-jawab (kuesioner) itu bersifat non-ilmiah, sekalipun data itu diolah menurut statistika. Karangan kesastraan termasuk juga karangan non-ilmiah.
Pernyataan-pernyataan berikut ini adalah pernyataan-pernyataan non-ilmiah :
1.      Hulu sungai Brantas mengalir melalui perkebunan yang indah.
2.      Segitiga itu kurang indah disbanding dengan lingkaran.
3.      Drumband Akabri itu lebih baik daripada drumband Gadjah Mada.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut, pernyataan kedua dan ketiga adalah suatu pendapat, dan pernyataan terakhir adalah suatu penilaian. Semuanya berdasarkan fakta yang ada dalam batin seseorang, dan karenanya tidak dapat diperiksa benar tidaknya. Semua pernyataan itu adalah non-ilmiah.
            Karangan kesastraan bersifat non-ilmiah, termasuk juga semua karangan fiksi yang tersohor. Sebab karangan tersebut untuk hiburan atau suatu apresiasi kehidupan. Karangan lain yang termasuk karangan kesastraan adalah biografi, novel, puisi, dan drama.
Ciri-ciri karangan non-ilmiah adalah sebagai berikut :
1.      Menyajikan fakta pribadi yang sifatnya subjektif. Karangan ilmu pengetahuan yang non-ilmiah tidak mengemukakan aplikasi hukum-hukum alam yang berlaku pada situasi yang spesifik. Karangan ilmu pengetahuan yang non-ilmiah itu memuat praduga, emosi, prasangka, perasaan, dan seterusnya. Kesemuanya adalah fakta pribadi, yang tidak dapat diperiksa benar tidaknya.
2.      Usulan-usulan berupa terkaan-terkaan dan mengharapkan efek seperti yang dikehendaki penulis.
3.      Kadang-kadang kata-katanya suka diidentifikasi, dan alasan-alasan yang dikemukakan mendorong atau mengajak pembaca untuk menarik kesimpulan seperti yang dihendaki penulis.
4.      Pandangan-pandangan penulis tidak didukung oleh fakta umum, dan memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan.
5.      Topiknya dapat bervariasi, tetapi semua informasi diperoleh dari apa yang dipikirkan seseorang.
6.      Karangan ilmu pengetahuan yang non-ilmiah itu umumnya berisi usulan-usulan yang argumentatif. Oleh karena karangan itu ditulis berdasar fakta pribadi, maka fakta itu tidak mungkin berbicara sendiri.
7.      Karangan yang non-ilmiah itu bersifat persuasifl, berisi keyakinan-keyakinan penulis yang mendorong pembaca untuk mengubah pendapatnya melalui ajakan, padahal keyakinan-keyakinan itu sendiri tidak ilmiah.
8.      Karena penulis karangan non-ilmiah itu bermotif mementingkan diri sendiri, maka penulis sering melebih-lebihkan sesuatu.

Sifat-sifat karangan non-ilmiah itu ada empat macam, dimana sifat tersebut ditentukan oleh ciri-cirinya sebagai berikut :
1.      Emotif
Ciri-ciri karangan emotif ialah : informasi sedikit, banyak memakai istilah emotif seperti aristokratis, ayu, mewah, terpuji, atau kalimat emotif seperti : Dengan tulus ikhlas dan dari hati yang mendalam kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, melebih-lebihkan kebenaran, bernada mencari keuntungan, tidak sistematis.

2.      Persuasif
Ciri-ciri karangan persuasif ialah : penyajian informasi cukup, tetapi penilaian tentang fakta tidak didukung dengan bukti, banyak bujukan-bujukan untuk meyakinkan pembaca, ulasan-ulasan tidak berlebihan tetapi tidak tulus, ide-ide disusun mantik, kata-katanya moderat (tidak emotif) seperti antusias, lebih baik, dan sebagainya.

3.      Deskriptif
Ciri-ciri karangan deskriptif adalah : sebagian informatif sebagian lagi imaginatif dan subjektif, misalnya pemakaian kata-kata saya merasa, saya menduga, hal itu meyakinkan saya, dan sebagainya, berisi terutama pendapat pribadinya dan kecenderungannya, mengandung impresi spesifik tentang sesuatu, bahasanya figuratif dan alami.

4.      Kritik tanpa dukungan bukti
Ciri-ciri karangan kritik tanpa dukungan bukti adalah : tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang celaan mendalam tanpa dukungan pembuktiaan, berprasangka yang menguntungkan atau merugikan, bahasanya formal, tetapi sering kali dengan bahasa kasar, pendapat-pendapatnya subjektif dan bersifat pribadi, kadang-kadang memakai bahasa figuratif.

Karangan Ilmiah Populer
Karangan ilmu pengetahuan dapat disajikan secara ilmiah teknis tinggi dan dapat pula disajikan secara ilmiah populer. Keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Sasaran pembaca untuk karangan ilmiah tinggi sekelompok anggota masyarakat prefesional, sedangkan sasaran pembaca karangan ilmiah populer adalah masyarakat umum yang cara berpikir dan tingkatan berpikirnya berbeda dari anggota masyarakat prefesional.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, karangan ilmiah populer membicarakan ilmu pengetahuan dengan sasaran pembaca anggota masyarakat umum yang sering juga disebut masyarakat awam. Oleh karena itu dasar pemilihan istilah dan teknik penyajian karangan berbeda dari karangan ilmiah teknis tinggi.
Ciri-ciri karangan ilmiah populer dapat diringkas sebagai berikut :
1.      Menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam dengan mengingat tingkat kecerdasan masyarakat umum.
2.      Menggunakan kata-kata sederhana, mudah diidentifikasi dan dari bahasa sehari-hari secara tepat, dengan susunan kalimat yang memenuhi kaidah bahasa, sehingga mudah dipahami oleh rata-rata pembacanya.
3.      Gaya bahasanya tidak selalu formal, dan bahasanya sendiri selalu ‘personal’ dan aktif objektif.
4.      Pernyataan-pernyataan mudah dimengerti. Gagasan-gagasan disusun secara konseptual dan prosedural.
5.      Karangan pengetahuan populer tidak memuat hipotesis, karena mengingat timbangan cara dan tingkat berpikir masyarakat awam.
6.      Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada meragukan. Dalam karangan pengetahuan populer, penulis dapat sampai kepada kesimpulan-kesimpulan setelah dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasinya, tetapi tetap membiarkan fakta berbicara sendiri.
7.      Penyajian fakta objektif itu sering dibarengi dengan pernyataan sejarah kerja ilmuwan penemunya, atau deskripsi proses pengamatan secara sederhana, bahkan seringkali fakta objektif itu diselipkan dalam cerita fiktif.
8.      Judul karangan pengetahuan populer itu selain harus informatif juga harus mudah ditangkap maksudnya dan dengan cepat menimbulkan imajinasi pada pembacanya.
9.      Penjelasan tentang sesuatu situasi didramatisasikan melalui suatu cerita. Metode penjelasan biasanya tidak langsung, terutama dalam karangan yang bukan tentang pengetahuan alam.
10.  Penulis selalu menghimbau perasaan pembacanya agar pembacanya seolah-olah melihat atau mengalami sendiri situasi yang ditulisnya.



BAB IV
PENUTUP


4.1              Kesimpulan
Dari materi yang sudah dijabarkan di atas, kami menyimpulkan bahwa pengetahuan mengenai karangan sangat penting untuk di mengerti, seperti pada macam, sifat, dan bentuk karangan yang sering kali sulit dibedakan satu sama lain. Perbedaan ciri-ciri karangan ilmiah, karangan non-ilmiah, dan karangan populer juga sangat diperlukan dalam membuat suatu karangan sehingga penulis karangan dapat mengerti tentang jenis karangan yang ingin dibuatnya dengan menggunakan bantuan dari ciri-ciri karangan masing-masing. Selain untuk penulis, hal ini juga penting bagi pembaca karangan untuk memahami suatu karangan melalui jenis karangannya, sehingga pembaca dapat menikmati apa yang ada di dalam karangan. Jadi, materi ini sangat dibutuhkan dalam memudahkan setiap orang dalam memahami suatu karangan, baik itu karangan ilmiah, karangan non-ilmiah, maupun karangan ilmiah populer.

4.2              Saran
Saran dari kami adalah dalam proses penulisan ataupun pembacaan suatu karangan harus diperhatikan terlebih dahulu jenis karangannnya, terutama pada ciri-ciri masing-masing karangan tersebut sehingga dapat mempermudah penulisan ataupun pembacaan suatu karangan.




DAFTAR PUSTAKA


Ambary, Abdullah. 1983. Bahasa Indonesia : Tata Karangan Ilmiah. Bandung: Djatmika.


Brotowidjoyo, Mukayat D. 1988. Penulisan Karangan Ilmiah. Ed. 1, Cet. 2. Jakarta: CV Akademika Pressindo.


Mulyati. 2015. Terampil Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Edisi pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.


Sastrohoetomo, Ali. 1981. Karangan Ilmiah : Suatu Penuntun Menulis Laporan dan Skripsi. Jakarta: Pradnya Paramita.